BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Minggu, 03 April 2011

Bab 1 dan Bab 2

EKONOMI MONETER

Konsep dasar ekonomi moneter

Secara umum dapat dikatakan bahwa Ekonomi Moneter adalah bagian dari ilmu ekonomi yang secara khusus mempelajari sifat, fungsi, dan peranan serta pengaruh uang terhadap aktivitas perekonomian sebuah negara.

1. Dengan mempelajari EM, dapat diketahui secara mendalam berbagai hal yang berkaitan dengan uang, seperti mekanisme penciptaan uang, peranan uang, pasar uang, tingkat bunga, sistem dan kebijakan moneter ini, dan hal penting lainnya penting karena uang memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat

2. Dengan mempelajari EM, dapat diketahui serta dianalisis berbagai fenomena dan kebijakan moneter serta dampaknya pada aktivitas ekonomi masyarakat dan negara. Beberapa fenomena moneter misalnya :

  • Bertambahnya jumlah uang beredar
  • Berubahnya tingkat suku bunga
  • Kredit macet
  • Fluktuasi nilai tukar, dan sejenisnya

Sedangkan beberapa kebijakan moneter diantaranya adalah :

  • Kebijakan Bank Indonesia dalam menetapkan suku bunga
  • Kebijakan Bank Indonesia dalam menstabilkan nilai tukar rupiah
  • Kebijakan Bank Indonesia dalam mendorong penyaluran kredit Dan sejenisnya


Alasan perlunya mempelajari ilmu ekonomi moneter

  1. Dapat mengetahui secara mendalam tentang mekanisme penciptaan uang, tingkat bunga, pasar uang, sistem dan kebijakan moneter, serta pembayaran internasional.
  2. Dapat mengetahui serta menganalisa beberapa fenomena moneter dalam kaitannya dengan efek kebijakan moneter terhadap kegiatan ekonomi.






Uang dan Standar Moneter

Pengertian Uang

Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima saecara umum. Alat tukar itu berupa benda apa saja yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Sedangkan uang dalam ilmu ekonomi modern, didefinisikan beberapa ahli sebagai berikut:

1. AC Pigou; dalam bukunya The Veil of Money, yang dimaksud uang adalah alat tukar.

2. DH Robertson; dalam bukunya Money, ia mengatakan bahwa uang adalah sesuatu yang bisa diterima dalam pembayaran untuk mendapatkan barang-barang.

3. RG Thomas; dalam bukunya Our Modern Banking, menjelaskan uang adalah sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran utang.

Standar moneter adalah benda yang ditetapkan sebagai objek pembanding atau nilai dalam jumlah satuan tertentu dan dalam waktu tertentu sebagai alat kesatuan hitung.
Standar mata uang yang digunakan dapat berupa logam atau kertas.

Peran Uang dalam Perekonomian

Semua aspek kehidupan manusia dalam peradaban modern saat ini tidak terlepas dan ditopang sepenuhnya oleh uang. Tidak ada satupun peradaban di dunia ini yang tidak mengenal dan menggunakan uang. Kalaupun ada, maka perekonomian dalam peradaban tersebut pasti stagnan dan tidak berkembang.

Peran uang dalam perekonomian dapat diibaratkan darah yang mengalir dalam tubuh manusia. Tanpa darah, manusia seakan-akan hendak mati. Kekurangan uang bagaikan kekurangan darah yang mengakibatkan gairah hidup menurun dan lemah, yang pada akhirnya manusia menjadi sakit-sakitan.

Uang memang benda mati. Namun ternyata ia bisa mengendalikan hidup manusia. Ini bisa terjadi jika manusia lupa akan fungsi dan peran uang yang sesungguhnya. Dengan uang – yang notabene adalah benda mati – napas hidup perekonomian suatu negara dapat terlihat. Dengan uang manusia bisa membeli rasa “aman:, bersosialisasi, dihargai dan dihormati. Dengan uang manusia dapat mengaktualisasikan dirinya.

1. Standar Uang Logam (Metal Standard)

Apabila logam tertentu, baik emas atau perak digunakan sebagai standar keuangan negara. Standar logam dibedakan atas:

  • standar emas tunggal(monometalism), menggunakan emas atau perak sebagai standar keuangan
    Standar emas tunggal terbagi: 1. standar emas tulen (pure gold standard), uang emas dan uang kertas yang beredar; 2. standar inti emas (gold bullion standard), uang perak & uang kertas yang beredar ; 3. standar wesel (gold exchange standard), emas & wesel dari negara yang berstandar
  • sistem standar kembar (bimetallism), menggunakan emas dan perak sebagai dasar keuangan negara dan perbandingan keduanya (Thomas Gresham dalam teorinya the bad money always drives out good money; uang yang nilai bahannya rendah akan mendesak nilai bahan yang lebih tinggi, sehingga uang logam yang nilai bahannya tinggi akan disimpan orang) ditetapkan oleh undang-undang
  • sistem standar pincang, bila emas digunakan sebagai dasar keuangan dan perak sebagai alat pembayaran yang sah, tetapi masyarakat tidak bisa bebas mencetaknya.

2. Standar Kertas (Ametalism)

Uang kertas berlaku sebagai alat pembayaran yang sah. Di dalam suatu negara beredar uang kertas dalam jumlah yang tidak terbatas dan uang tersebut tidak bisa ditukar dengan emas

Sumber.

  • e-dukasi.net
  • scrib.com

Jumat, 07 Januari 2011

Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera. Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, "margin requirement", kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain.

Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi). Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil.

Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan/distribusi barang.Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah satu namun tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas.

Masalah dalam kebijakan moneter :

  1. Ketidak pastian dan jarak waktu.
  2. Pemerintah bisa saja memaksakan berkurangnya uang beredar tetapi tidak bisa dengan mudah menaikkan jumlah uang beredar.
  3. Pergeseran kurva MEC dapat membuat kebijakan moneter tidak efektif.
  1. Kebijakan moneter bisa merupakan bagian dari kebijakan fiscal, karena tindakan fiscal bisa membawa efek moneter.
  2. Kebijakan moneter dapat dilaksanakan lebih cepat daripada kebijakan fiscal, tetapi waktu yang dibutuhkan untuk berpengaruh terasa relative lebih lama.

Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :

1. Kebijakan Moneter Ekspansif / Monetary Expansive Policy Adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang edar.

2. Kebijakan Moneter Kontraktif / Monetary Contractive Policy Adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang edar. Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy)


Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen kebijakan moneter, yaitu antara lain :

1. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation) Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government securities). Jika ingin menambah jumlah uang beredar, pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah. Namun, bila ingin jumlah uang yang beredar berkurang, maka pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat berharga pemerintah antara lain diantaranya adalah SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia dan SBPU atau singkatan atas Surat Berharga Pasar Uang.

2. Fasilitas Diskonto (Discount Rate) Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah duit yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum kadang-kadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang.

3. Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio) Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah. Untuk menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah menaikkan rasio.

4. Himbauan Moral (Moral Persuasion) Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian.

Bank Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum dalam UU No. 3 tahun 2004 pasal 7 tentang Bank Indonesia.

Hal yang dimaksud dengan kestabilan nilai rupiah antara lain adalah kestabilan terhadap harga-harga barang dan jasa yang tercermin pada inflasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, sejak tahun 2005 Bank Indonesia menerapkan kerangka kebijakan moneter dengan inflasi sebagai sasaran utama kebijakan moneter (Inflation Targeting Framework) dengan menganut sistem nilai tukar yang mengambang (free floating). Peran kestabilan nilai tukar sangat penting dalam mencapai stabilitas harga dan sistem keuangan. Oleh karenanya, Bank Indonesia juga menjalankan kebijakan nilai tukar untuk mengurangi volatilitas nilai tukar yang berlebihan, bukan untuk mengarahkan nilai tukar pada level tertentu.

Dalam pelaksanaannya, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk melakukan kebijakan moneter melalui penetapan sasaran-sasaran moneter (seperti uang beredar atau suku bunga) dengan tujuan utama menjaga sasaran laju inflasi yang ditetapkan oleh Pemerintah. Secara operasional, pengendalian sasaran-sasaran moneter tersebut menggunakan instrumen-instrumen, antara lain operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing, penetapan tingkat diskonto, penetapan cadangan wajib minimum, dan pengaturan kredit atau pembiayaan. Bank Indonesia juga dapat melakukan cara-cara pengendalian moneter berdasarkan Prinsip Syariah.

Kebijakan Moneter

Kondisi ekonomi negara Indonesia pada masa orde baru sudah pernah memanas. Pada saat itu pemerintah melakukan kebijakan moneter berupa contractionary monetary policy dan vice versa. Kebijakan tersebut cukup efektif dalam menjaga stabilisasi ekonomi dan ongkos yang harus dibayar relatif murah. Kebijakan moneter yang ditempuh saat ini berupa open market operation memerlukan ongkos yang mahal. Kondisi ini diperparah dengan adanya kendala yang lebih besar, yaitu pengaruh pasar keuangan internasional.

Sumber :

  • Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
  • Wiratmo, Masykur,Buku Paket, Pengantar Ekonomi Makro,Gunadarma, Pondok Cina,1994

Jumat, 19 November 2010

Ilmu Ekonomi

ILMU EKONOMI

o Kata “ekonomi” sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan νόμος (nomos), atau “peraturan, aturan, hukum,” dan secara garis besar diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga.”
o Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia di dalam memenuhi kebutuhannya yang relatif tidak terbatas dengan menggunakan sumber daya yang terbatas dan masing-masing sumber daya mempunyai alternatif penggunaan (opportunity cost).
o Oleh para ahli, Ilmu ekonomi didefenisikan sebagai ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara keinginan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (Ingg: Scarcity).
o Ilmu ekonomi dapat juga dikatakan sebagai merupakan cabang ilmu sosial yang mempelajari berbagai perilaku pelaku ekonomi terhadap keputusan-keputusan ekonomi yang dibuat. Ilmu ini diperlukan sebagai kerangka berpikir untuk dapat melakukan pilihan terhadap berbagai sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas.

• Ilmu Ekonomi terbagi atas tiga, yaitu :
1. Ilmu ekonomi umum,
Mempelajari usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan dalam rangka mencapai kemakmuran.
Kemakmuran yang dimaksud adalah :
a. kebutuhan sandang
b. pemeliharaan kesehatan
c. perumahan
Fokus ilmu ekonomi adalah masyarakat luas.



2. Ilmu ekonomi perusahaan,
Bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari gejala – gejala dan kenyataan – kenyataan ekonomis di dalam perusahaan.
Fokus ilmu ekonomi perusahaan adalah tingkah laku manusia dalam perusahaan.

3. Ilmu ekonomi pembangunan,
Cabang ilmu ekonomi yang mempelajari masalah – masalah pembangunan ekonomi suatu negara, terdiri atas pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi.
• Perumahtanggaan ekonomi terdiri atas empat, yaitu :
1. Susunan rumah tangga tertutup (geschlossen hauswirtschaft) Penduduk suatu wilayah memproduksi sendiri bahan – bahan keperluannya yang diedarkan terbatas dalam lingkungannya (daerah produksi = daerah konsumsi).

2. Susunan rumah tangga kota (stadwirtschaft) Kebutuhan manusia semakin berkembang sehingga apa yang dihasilkan suatu daerah tidak dapat lagi memenuhi kebutuhannya sendiri. Untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan itu, orang – orang memesan keperluan dari daerah sekitar.

3. Susunan rumah tangga bangsa (volkswirtschaft) Barang – barang yang dihasilkan oleh masyarakat disebar ke seluruh wilayah negara sehingga dapat memenuhi kebutuhan seluruh bangsa.
4. Susunan rumah tangga dunia (weltswirtschaft) Hasil – hasil suatu negara disebarkan ke negara – negara lain sehingga terbentuk rumah tangga dunia.

• MOTIF EKONOMI
o Kekurangan kemakmuran menimbulkan motif ekonomi menyebabkan manusia membentuk berbagai usaha/perumahtanggaan dalam rangka memenuhi kebutuhannya.

• PRINSIP EKONOMI
o Untuk mendapatkan suatu benda, diusahakan, pengorbanan sekecil-kecilnya untuk
mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya.
• Ilmu ekonomi menurut Prof. Andriesen :


Ilmu Ekonomi Umum
o Metologi dan ajaran metode
o Teori Harga dan Pendapatan
o Teori Uang
o Teori mengenai arus kehidupan ekonomi
Ilmu Ekonomi Terpakai
o Ekonomi Pertanian
o Ekonomi Transpor
o Ekonomi Industri
o Ekonomi yang melukiskan
o Ilmu bumi ekonomi
Ekonomi Normatif
o Politik Ekonomi
o Keuangan Negara
o Ekonomi Perusahaan

o Ilmu ekonomi muncul karena adanya tiga kenyataan berikut :
- Kebutuhan manusia relatif tidak terbatas.
- Sumber daya tersedia secara terbatas.
- Masing-masing sumber daya mempunyai beberapa alternatif penggunaan.

o Ekonomi difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan pemerintah. Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang selain bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya ekonomi — seperti yang telah disebutkan di atas — adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia.

o Adapun tiga masalah pokok dalam perekonomian, yaitu
- Jenis barang dan jasa apa yang akan diproduksi?
- Bagaimana menghasilkan barang dan jasa tersebut?
- Untuk siapa barang dan jasa tersebut dihasilkan?


o Ekonomi positif adalah pendekatan ekonomi yang mempelajari berbagai pelaku dan proses bekerjanya aktivitas ekonomi, tanpa menggunakan suatu pandangan subjektif untuk mengyatakan bahwa sesuatu itu baik atau jelek dari sudut pandang ekonomi. Ekonomi positif di bagi menjadi dua, yaitu ekonomi deskriptif dan ekonomi teori.
o Ekonomi normatif adalah pendekatan ekonomi dalam mempelajari perilaku ekonomi yang terjadi, dengan mencoba memberikan penilaian baik atau buruk berdasarkan pertimbangan subjektif.
o Berkaitan dengan sistem ekonomi, ada tiga bentuk sistem ekonomi yang dikenal di
dunia ini, yaitu:
- Sistem ekonomi pasar (Laissez-Faire Economy), merupakan sistem ekonomi yang berbasis pada kebebasan individu dan perusahaan dalam menentukan berbagai kegiatan ekonomi, seperti konsumsi dan produksi. Perekonomian
akan menentukan titik keseimbangan dengan mengandalkan kemampuan pada sistem harga, yaitu tarik menarik antara permintaan dan penawaran. Keseimbangan harga serta jumlah barang dan jasa dalam perekonomian dibimbing oleh sesuatu yang tidak kelihatan (invisible hand).
- Sistem ekonomi terpusat (sistem ekonomi sosialis) atau disebut Command Economy, yaitu sistem ekonomi dimana pemerintah membuat semua kebijakan menyangkut produksi, distribusi, dan konsumsi. Dengan kata lain, dalam sistem ekonomi sosial yang murni, pemerintah mengatur semua aspek kegiatan ekonomi.
- Sistem ekonomi campuran yaitu gabungan dari sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi terpusat. Dalam sistem ekonomi campuran, kebebasan individu dan perusahaan dalam menentukan kegiatan ekonomi masih diakui, tetapi pemerintah ikut campur dalam perekonomian sebagai stabilisator ekonomi dengan memberlakukan berbagai kebijakan fiskal dan moneter.

• ILMU EKONOMI MAKRO

o Secara garis besar ilmu ekonomi dapat dipisahkan menjadi dua yaitu ilmu ekonomi
mikro dan ilmu ekonomi makro.
o Ekonomi makro atau makroekonomi adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan. Makroekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak rumah tangga (household), perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk mempengaruhi target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan.
o Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain : pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional. Sementara ilmu ekonomi mikro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga.

Asal mula konsep-konsep ekonomi makro
- Hingga 1930 sebagian besar analisis ekonomi terfokus pada industri dan perusahaan. Ketika terjadi Depresi Besar pada tahun 1930-an, dan dengan perkembangan konsep pendapatan nasional dan statistik produk, bidang ekonomi makro mulai berkembang. Saat itu, gagasan-gagasan yang terutama berasal dari John Maynard Keynes, yang menggunakan konsep aggregate demand untuk menjelaskan fluktuasi antara hasil produksi dan tingkat pengangguran, sangat berpengaruh dalam perkembangan bidang ini. Keynesianisme didasarkan pada gagasan-gagasannya.
• Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi utama sebagai berikut
- Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi. Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut full employment. Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam keadaan under employment atau terdapat pengangguran/belum berada pada posisi kesempatan kerja penuh.
- Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi inflasi. Sebaliknya terjadi deflasi.
- Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila yang satu membaik yang lainnya cenderung memburuk.
• Ekonomi Makro mengupas perilaku perekonomian sebagai suatu ‘keseluruhan’
(agregat) dan mengabaikan masalah-masalah yang dihadapi oleh unit-unit individu.
• Analisis bersifat menyeluruh (agregat)
•Titik berat analisis :
- faktor yg menentukan tingkat kegiatan ekonomi suatu negara
- Masalah-masalah utama perekonomian
- Peran pemerintah mengatasi masalah ekonomi
• Cakupan permasalahan :
- Pendapatan Nasional
- pertumbuhan ekonomi
- inflasi
- kebijakan ekonomi pemerintah
- Neraca Pembayaran
- pengangguran
- Pendapatan per kapita
- permintaan seluruh konsumen
- penawaran seluruh produsen



• ILMU EKONOMI MIKRO (MIKROEKONOMI)

• Ilmu ekonomi mikro (sering juga ditulis mikroekonomi) adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjual belikan.

• Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut mempengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya. Individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal, bersama-sama individu lainnya di pasar, akan membentuk suatu keseimbangan dalam skala makro; dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama (ceteris paribus).

• Salah satu tujuan ekonomi mikro adalah menganalisa pasar beserta mekanismenya yang membentuk harga relatif kepada produk dan jasa, dan alokasi dari sumber terbatas diantara banyak penggunaan alternatif.

• Ekonomi mikro menganalisa kegagalan pasar, yaitu ketika pasar gagal dalam memproduksi hasil yang efisien; serta menjelaskan berbagai kondisi teoritis yang dibutuhkan bagi suatu pasar persaingan sempurna.

• Bidang-bidang penelitian yang penting dalam ekonomi mikro, meliputi pembahasan mengenai keseimbangan umum (general equilibrium), keadaan pasar dalam informasi asimetris, pilihan dalam situasi ketidakpastian, serta berbagai aplikasi ekonomi dari teori permainan. Juga mendapat perhatian ialah pembahasan mengenai elastisitas produk dalam sistem pasar.

• Teori penawaran dan permintaan biasanya mengasumsikan bahwa pasar merupakan pasar persaingan sempurna. Implikasinya ialah terdapat banyak pembeli dan penjual di dalam pasar, dan tidak satupun diantara mereka memiliki kapasitas untuk mempengaruhi harga barang dan jasa secara signifikan. Dalam berbagai transaksi di kehidupan nyata, asumsi ini ternyata gagal, karena beberapa individu (baik pembeli maupun penjual) memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga. Seringkali, dibutuhkan analisa yang lebih mendalam untuk memahami persamaan penawaran- permintaan terhadap suatu barang. Bagaimanapun, teori ini bekerja dengan baik dalam situasi yang sederhana.

• Ekonomi arus utama (mainstream economics) tidak berasumsi bahwa pasar lebih disukai daripada bentuk organisasi sosial lainnya. Bahkan, banyak analisa telah dilakukan untuk membahas beragam kasus yang disebut "kegagalan pasar", yang mengarah pada alokasi sumber daya yang suboptimal, bila ditinjau dari sudut pandang tertentu (contoh sederhananya ialah jalan tol, yang menguntungkan semua orang untuk digunakan tetapi tidak langsung menguntungkan mereka untuk membiayainya).

• Diasumsikan bahwa semua perusahaan mengikuti pembuatan keputusan rasional,
dan akan memproduksi pada keluaran maksimalisasi keuntungan.

• Dalam asumsi ini, ada empat kategori dimana keuntungan perusahaan akan dipertimbangkan:
o Sebuah perusahaan dikatakan membuat sebuah keuntungan ekonomi ketika
average total cost lebih rendah dari setiap produk tambahan pada keluaran maksimalisasi keuntungan. Keuntungan ekonomi adalah setara dengan kuantitas keluaran dikali dengan perbedaan antara average total cost dan harga.
o Sebuah perusahaan dikatakan membuat sebuah keuntungan normal ketika keuntungan ekonominya sama dengan nol. Keadaan ini terjadi ketika average total cost setara dengan harga pada keluaran maksimalisasi keuntungan
o Jika harga adalah di antara average total cost dan average variable cost pada keluaran maksimalisasi keuntungan, maka perusahaan tersebut dalam kondisi kerugian minimal. Perusahaan ini harusnya masih meneruskan produksi, karena kerugiannya akan makin membesar jika berhenti produksi. Dengan produksi terus menerus, perusahaan bisa menaikkan biaya variabel dan akhirnya biaya tetap, tetapi dengan menghentikan semuanya akan mengakibatkan kehilangan semua biaya tetapnya.
o Jika harga dibawah average variable cost pada maksimalisasi keuntungan, perusahaan harus melakukan penghentian. Kerugian diminimalisir dengan tidak memproduksi sama sekali, karena produksi tidak akan menghasilkan keuntungan yang cukup signifikan untuk membiayai semua biaya tetap dan bagian dari biaya variabel. Dengan tidak berproduksi, kerugian perusahaan hanya pada biaya tetap. Dengan kehilangan biaya tetapnya, perusahaan menemui tantangan. Akan keluar dari pasar seutuhnya atau tetap bersaing dengan resiko kerugian menyeluruh.

Kegagalan pasar
• Dalam ekonomi mikro, istilah "kegagalan pasar" tidak berarti bahwa sebuah pasar tidak lagi berfungsi. Malahan, sebuah kegagalan pasar adalah situasi dimana sebuah pasar efisien dalam mengatur produksi atau alokasi barang dan jasa ke konsumen.

• Empat jenis utama penyebab kegagalan pasar adalah :
o Monopoli atau dalam kasus lain dari penyalahgunaan dari kekuasaan pasar dimana "sebuah" pembeli atau penjual bisa memberi pengaruh signifikan pada harga atau keluaran. Penyalahgunaan kekuasaan pasar bisa dikurangi dnegan menggunakan undang-undang anti trust.
o Eksternalitas, dimana terjadi dalam kasus dimana "pasar tidak dibawa kedalam akun dari akibat aktifitas ekonomi didalam orang luar/asing." Ada eksternalitas positif dan eksternalitas negatif. Eksternalitas positif terjadi dalam kasus seperti dimana program kesehatan keluarga di televisi meningkatkan kesehatan publik. Eksternalitas negatif terjadi ketika proses dalam perusahaan menimbulkan polusi udara atau saluran air. Eksternalitas negatif bisa dikurangi dengan regulasi dari pemerintah, pajak, atau subsidi, atau dengan menggunakan hak properti untuk memaksa perusahaan atau perorangan untuk menerima akibat dari usaha ekonomi mereka pada taraf yang seharusnya.
o Barang publik seperti pertahanan nasional dan kegiatan dalam kesehatan public seperti pembasmian sarang nyamuk. Contohnya, jika membasmi sarang nyamuk diserahkan pada pasar pribadi, maka jauh lebih sedikit sarang yang mungkin akan dibasmi. Untuk menyediakan penawaran yang baik dari barang publik, Negara biasanya menggunakan pajak-pajak yang mengharuskan semua penduduk untuk membayar pda barang publik tersebut (berkaitan dengan pengetahuan kurang dari eksternalitas positif pada pihak ketiga/kesejahteraan sosial).
o Kasus dimana terdapat informasi asimetris atau ketidak pastian (informasi yang (inefisien). Informasi asimetris terjadi ketika salah satu pihak dari transaksi memiliki informasi yang lebih banyak dan baik dari pihak yang lain. Biasanya para penjua yang lebih tahu tentang produk tersebut daripada sang pembeli, tapi ini tidak selalu terjadi dalam kasus ini.


• Biaya peluang
Walaupun biaya peluang (opportunity cost) terkadang sulit untuk dihitung, efek dari biaya peluang sangatlah universal dan nyata pada tingkat perorangan. Bahkan, prinsip ini dapat diaplikasikan kepada semua keputusan, dan bukan hanya bidang ekonomi. Sejak kemunculannya dalam karya seorang ekonom Jerman bernama Freidrich von Wieser, sekarang biaya peluang dilihat sebagai dasar dari teori nilai marjinal

• Kebutuhan Manusia mempunyai bermacam – macam kebutuhan, yaitu :
o Kebutuhan hidup fisik/primer, misalnya : sandang, pangan, dan papan.
o Kebutuhan sekunder, ditentukan oleh kehidupan lingkungan manusia itu berada
o Kebutuhan tertier, kebutuhan yang hanya dapat dicapai oleh kelompok tertentu saj

• Kebutuhan masyarakat.
Yang dimaksudkan dengan kebutuhan masyarakat adalah keinginan masyarakat untuk memperoleh barang dan jasa. Sebagian barang dan jasa ini diimpor dari luar negeri. Tetapi kebanyakan diproduksikan diproduksikan di dalam negeri.

• Keinginan untuk memperoleh barang dan jasa dapat dibedakan kepada dua bentuk :
o keinginan yang disertai oleh kemampuan untuk membeli
o keinginan yang tidak disertai oleh kemampuan untuk membeli Keinginan yang disertai dengan kemampuan untuk membeli dinamakan permintaan efektif.

• Guna Suatu Benda
Guna suatu benda didasarkan atas hubungan antara benda tertentu dengan subjek ekonomi tertentu. Ada macam – macam guna suatu benda, yaitu :
o Guna karena bentuk
o Bijih besi baru mempunyai nilai guna setelah bijih besi itu dibentuk, yaitu
sebagai palu, mesin – mesin, paku, besi beton, dan sebagainya.
o Guna karena waktu
o Suatu barang baru berguna sesuai dengan keadaan atau waktu, misalnya
kebutuhan akan payung, obat, bola lampu, dan lain sebagainya.
o Guna karena tempat
o Suatu barang baru mempunyai nilai jika benda tersebut berada di tempat yang tepat. Misalnya perahu, jaket di tempat yang dingin, kalun di leher, dan sebagainya.
• Faktor – factor produksi
Yang dimaksudkan dengan factor – factor produksi adalah benda – benda yang disediakan oleh alam atau diciptakan oleh manusia yang dapat digunakan untuk memproduksi barang dan jasa.
Faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian dibedakan kepada empat jenis,
yaitu seperti yang diterangkan di bawah ini :

o Tanah dan sumber alam
Factor produksi ini disediakan alam.
o Tenaga kerja
Faktor produksi ini bukan saja berarti jumlah buruh yang terdapat dalam perekonomian. Pengertian tenaga kerja meliputi juga keahlian dan keterampilan yang mereka miliki.

Dari segi keahlian dan pendidikannya, tenaga kerja dibedakan kepada tiga golongan berikut :
o tenaga kerja kasar
o tenaga kerja terampil
o tenaga kerja terdidik

• Modal
Faktor produksi ini merupakan benda yang diciptakan oleh manusia dan digunakan untuk memproduksi barang – barang dan jasa – jasa yang mereka butuhkan.

• Keahlian keusahawanan
Faktor produksi ini berbentuk keahlian dan kemampuan pengusaha untuk mendirikan dan mengembangkan berbagai kegiata usaha. Keahlian keusahawanan meliputi kemahirannya mengorganisasi berbagai sumber atau factor produks tersebut secara efektif dan efisien sehingga usahanya berhasil dan berkembang serta dapat menyediakan barang dan jasa untuk masyarakat.

• Penerapan ekonomi mikro
o Ekonomi mikro yang diterapkan termasuk area besar belajar, banyak diantaranya menggambarkan metode dari yang lainnya.
o Regulasi dan organisasi industri mempelajari topik seperti masuk dan keluar dari firma, inovasi, aturan merek dagang.
o Hukum dan Ekonomi menerapkan prinsip ekonomi mikro ke pemilihan dan penguatan dari berkompetisi dengan rezim legal dan efisiensi relatifnya.
o Ekonomi Perburuhan mempelajari upah, kepegawaian, dan dinamika pasar buruh.
o Finansial publik (juga dikenal dengan ekonomi publik) mempelajari rancangan dari pajak pemerintah dan kebijakan pengeluaran dan efek ekonomi dari kebijakan-kebijakan tersebut (contohnya, program asuransi sosial).
o Ekonomi kesehatan mempelajari organisasi dari sistem kesehatan, termasuk peran dari pegawai kesehatan dan program asuransi kesehatan.
o Politik ekonomi mempelajari peran dari institusi politik dalam menentukan keluarnya sebuah kebijakan.
o Ekonomi kependudukan, yang mempelajari tantangan yang dihadapi oleh kota-kota, seperti gepeng, polusi air dan udara, kemacetan lalu-lintas, dan kemiskinan, digambarkan dalam geografi kependudukan dan sosiologi.
o Finansial Ekonomi mempelajari topik seperti struktur dari portofolio yang optimal, rasio dari pengembalian ke modal, analisa ekonometri dari keamanan pengembalian, dan kebiasaan finansial korporat.
o Bidang Sejarah ekonomi mempelajari evolusi dari ekonomi dan institusi ekonomi, menggunakan metode dan teknik dari bidang ekonomi, sejarah, geografi, sosiologi, psikologi dan ilmu politik.

Kesimpulan :
Menurut para ahli Ilmu ekonomi didefenisikan sebagai ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara keinginan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas.

• Ilmu Ekonomi terbagi atas tiga, yaitu :
1. Ilmu ekonomi umum,
2. Ilmu ekonomi perusahaan,
3. Ilmu ekonomi pembangunan,

Prinsip Ekonomi
Untuk mendapatkan suatu benda, diusahakan, pengorbanan sekecil-kecilnya untuk
mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya.

• Ilmu ekonomi muncul karena adanya tiga kenyataan berikut :
- Kebutuhan manusia relatif tidak terbatas.
- Sumber daya tersedia secara terbatas.
- Masing-masing sumber daya mempunyai beberapa alternatif penggunaan

• Adapun tiga masalah pokok dalam perekonomian, yaitu
- Jenis barang dan jasa apa yang akan diproduksi?
- Bagaimana menghasilkan barang dan jasa tersebut?
- Untuk siapa barang dan jasa tersebut dihasilkan?

Berkaitan dengan sistem ekonomi, ada tiga bentuk sistem ekonomi yang dikenal di dunia ini, yaitu:
- Sistem ekonomi pasar (Laissez-Faire Economy),
- Sistem ekonomi terpusat (sistem ekonomi sosialis) atau disebut Command Economy,
- Sistem ekonomi campuran.

• ILMU EKONOMI MAKRO
Ekonomi makro atau makroekonomi adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan. Makroekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak rumah tangga (household), perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk mempengaruhi target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan.

• ILMU EKONOMI MIKRO (MIKROEKONOMI)
Ilmu ekonomi mikro (sering juga ditulis mikroekonomi) adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjual belikan

Pendapat :
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang diciptakan untuk mempelajari kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Ilmu ekonomi juga mempunyai bagian-bagian yang dispesifikasi untuk mempermudah pemahaman kehidupan.
Kekurangan kemakmuran menimbulkan motif ekonomi menyebabkan manusia membentuk berbagai usaha/perumahtanggaan dalam rangka memenuhi kebutuhannya.
Untuk mendapatkan suatu benda, diusahakan, pengorbanan sekecil-kecilnya untuk mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya, ini adalah prinsip dari ekonomi.
Masalah – masalah yang timbul dalam perekonomian dapat dijelaskan dan memberi keputusan dengan berbagai cara seperti melalui Makro ekonomi dan Mikro Ekonomi.
Makro Ekonomi memiliki penjelasan yang berkaitan dengan keputusan dan perilaku yang mempengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa. Sedangkan Mikro Ekonomi adalah ilmu ekonomi yang mempengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya.

Sumber : PENGANTAR ILMU EKONOMI (arisbudi.staff.gunadarma.ac.id)

Diposkan oleh Fransiscus Xaverius Gammast

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

http://studentsite.gunadarma.ac.id

http://gunadarma.ac.id/

Jumat, 02 April 2010

Komunikasi Bisnis

Pengertian Komunikasi
Istilah “Communis, Communico (Latin)”, yang artinya “membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. “Komunikasi” (Everett M. Rogers, 2004) merupakan suatu proses di mana dua orang atau lebih melakukan pertukaran informasi terhadap satu sama lain, yang pada gilirannya akan tiba kepada saling pengertian.
Penjelasan Unsur Utama Komunikasi:
Sumber: sebagai pengirim informasi/pesan/gagasan, sering juga disebut komunikator, source, sender, atau encoder.
Pesan: sesuatu berupa pengetahuan, hiburan, informasi, nasehat, atau propaganda yang disampaikan pengirim kepada penerima, sering juga disebut message, content atau information. Saluran komunikasi terdiri atas komunikasi (lisan, tertulis dan elektronik). Media (alat atau sarana yang digunakan memindahkan pesan)-Media Cetak dan Media Elektronik.
Penerima: pihak yang menjadi sasaran pesan, sering disebut khalayak, sasaran, komunikan, audiens atau receiver.

Penjelasan Unsur Penglengkap Komunikasi:
Umpan Balik: respon atau reaksi yang diberikan oleh penerima, dapat berupa data, pendapat, komentator atau saran.
Efek: pengaruh atau adanya perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan, dapat dalam bentuk pengetahuan, sikap dan perilaku.Lingkungan: situasi atau faktor-faktor yang dapat mempengaruhi jalannya komunikasi, dalam bentuk lingk. fisik/jarak, sosial budaya, psikologi dan dimensi waktu (pagi, siang, malam, atau dikaitkan dengan musim).
Bentuk Dasar, Tipe dan Fungsi Komunikasi :
Bentuk dasar komunikasi: komunikasi nonverbal (kumpulan isyarat, gerak tubuh, intonasi suara, sikap) dan komunikasi verbal (disampaikan secara lisan atau tertulis menggunakan suatu bahasa).
Tipe dan Fungsi Komunikasi: prinsipnya ada 3 tipe (komunikasi dengan diri sendiri, antarpribadi dan khalayak) namun ada 5 tipe atau tingkatan yang digunakan (diri sendiri, antarpribadi, kelompok kecil, massa, dan publik); ada 8 fungsi komunikasi (informasi, sosialisasi, motivasi, bahan diskusi, pendidikan, budaya, hiburan, integrasi)

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
“Komunikasi akan Efektif apabila terjadi pemahaman yang sama dan merangsang pihak lain untuk berpikir atau melakukan sesuatu”. Juga akan membantu mengantisipasi masalah, membuat keputusan yang tepat, dapat mengkoordinasikan aliran kerja, mengawasi orang lain, dan mengembangkan berbagai hubungan.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi KE: Kredibilitas (bagian dari kepercayaan, ini dapat muncul melalui keahlian dan status sosial) dan daya tarik komunikator (karena dikagumi dan disenangi misal: artis), Kemampuan pesan untuk membangkitkan tanggapan (karena menarik perhatian –dirancang dengan format yang baik-pilihan kata yang tepat-waktu dan media yang tepat),Kemampuan komunikan untuk menerima dan memahami pesan (mampu memahami pesan, sadar akan kebutuhan dan kepentingan, mampu mengambil suatu keputusan sesuai kebutuhan dan kepentingan, secara fisik dan mental mampu menerima pesan).

DASAR-DASAR KOMUNIKASI BISNIS
1.Mampu menjelaskan pengertian komunikasi.2.Mampu menjelaskan proses komunikasi.3.Mampu membedakan komunikasi nonverbal dan verbal.4.Memahami pentingnya komunikasi yang efektif.5.Mampu mengidentifikasi hambatan komunikasi.6.Mampu menjelaskan cara memperbaiki komunikasi.

Ruang lingkupBatasan pembahasan pada peristiwa komunikasi antarmanusia secara individu, kelompok, organisasi, ataupun dalam masyarakat sebagai mahluk sosial.

Jumat, 01 Januari 2010

Sidang APEC Dan Pengaruh Ekonomi Global

  • PENGARUH SIDANG APEC BAGI INDONESIA

Pertemuan para pemimpin Forum Kerja sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) . Sabtu 14/11 resmi dibuka di Singapura. pertemuan APEC kali ini dihadiri 21 negara penting dunia di antaranya AS, Rusia, Cina, Jepang dan sepuluh anggota ASEAN.

“Sidang tahunan akan memfokuskan penanganan krisis ekonomi, selain isu-isu global lainnya,”

Dalam rangkaian sidang APEC (Asia Pacific Economic Cooperation) Sub Committee on Standards and Conformance (SCSC) yang diselenggarakan di Grand Copthorne Waterfront Hotel, Singapura, pada tanggal 21 – 25 Februari 2009, Indonesia ikut berperan aktif dengan mengirimkan delegasi. Delegasi terdiri atas Deputi Bidang Penelitrian dan Kerjasama Standardisasi BSN, Nurasiah S. Samhudi; Deputi Bidang Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi BSN, Dewi Odjar Ratna Komala; Kepala Pusat Kerjasama Standardisasi BSN, I Nyoman Supriyatna; Kepala Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi BSN, Tisyo Haryono; Staf Teknis Pusat Kerjasama Standardisasi BSN, Agus Purnawarman; serta dari Pusat Standardisasi-Departemen Perdagangan RI, yaitu Nana Suryana dan Machmudi.

Rangkaian Sidang ini diikuti oleh senior officials dari tiap anggota ekonomi yang meliputi berbagai bidang yang diantaranya adalah SCSC yang berada di bawah Committee on Trade and Industry (CTI). Rangkaian Sidang tersebut meliputi Sidang SRB (Special Regional Bodies), Sidang PAGE (Project Advisory Group on Education), Sidang/Workshop TFTF (Trade Facilitation Task Force), dan Sidang SCSC.


Dalam Sidang SRB pada tanggal 21 Februari 2009, Indonesia melalui BSN yang dalam kesempatan ini diwakili oleh I Nyoman Supriyatna, berperan sebagai Lead Shepherd. Sidang ini merupakan forum tertutup yang dihadiri oleh perwakilan dari Asia Pacific Laboratory Accreditation Cooperation (APLAC), Asia Pacific Legal Metrology Forum (APLMF), Asia-Pacific Metrology Programme (APMP), Pacific Accreditation Cooperation (PAC), dan Pacific Area Standards Council (PASC). Adapun kordinator forum untuk thaun 2008 adalah Colin Blair dari Australia.

Dari pertemuan SRB ini dihasilkan beberapa kesepakatan yang antara lain adalah dirumuskannya penyempurnaan Starategic Plan SRB (2009-2014) sebagai usaha pengembangan infrastruktur teknis yang mendukung fasilitasi perdagangan untuk dan didalam APEC, disepakatinya fokus proposal proyek-proyek yang mendukung food safety forum, perlunya keterlibatan aktif dalam QAF yang prosesnya dilakukan secara intersessionally, dipertimbangkannya kerjasama dengan PTB-Germany dalam pengembangan quality infrastructure di ekonomi berkembang dengan beberapa kriteria pertimbangan, masukan dari ABAC tentang pentingnya peranan SRB, adanya 5 kegiatan workshop yang akan dilaksanakan back to back dengan sidang SCSC 2, disepakatinya APLAC dan PAC sebagai SRB lead untuk tahun 2009, dan pertemuan berikutnya adalah saat SCSC 1 di Jepang.

Sedangkan Sidang PAGE dilakukan pada tanggal 22 Februari yang dipimpin oleh China sebagai chair dan Korea sebagai project editor. Sidang PAGE dibuka oleh SCSC Chair yang kemudian dilanjutkan dengan laporan project editor yang menjelaskan bahwa proyek ini telah memasuki phase II, yaitu pengembangan text book tentang standards and conformance. Setelah itu disampaikan presentasi sharing pengalaman dan rekomendasi dalam pengembangan text book oleh wakil dari China, Indonesia, dan Jepang. Kemudian Korea juga menyampaikan progress report dalam networking, ANSI mempresentasikan APEC SCSC outreach strategy on education, dan presentasi pandangan dari sisi industri oleh Singapura. Selanjutnya Jepang menjelaskan pelaksanaan 4th ICES Workshop yang akan diselenggarakan tanggal 23-24 Maret di Tokyo yang dalam hal ini BSN direncanakan akan terlibat aktif sebagai peserta dan adanya NIST Workshop pada tanggal 9 Mei di Washington oleh wakil Amerika Serikat.

Dalam presentasinya mewakili Indonesia, Dewi Odjar Ratna Komala menginformasikan dan menjelaskan proses dan pengalaman Indonesia dalam mengembangkan kurikulum dan text book standardisasi, termasuk kerjasama dengan 9 universitas, yaitu: Undip, ITB, IPB, UNS, UGM, UNY, Unibraw, Unlam, dan Unhas. BSN juga telah mengembangkan kurikulum pengajaran standardisasi yang sedang dalam proses revisi untuk edisi kedua dan selain itu penyusunan text book diharapkan dapat diluncurkan pada pelaksanaan Bulan Mutu 2009.

APEC merupakan forum kerjasama sejumlah anggota ekonomi di kawasan Asia Pasifik yang berangggotakan 21 negara. Pada tahun 2009, para anggota APEC mengadakan rangkaian sidang koordinasi dan pembahasan yang membicarakan perkembangan pelaksanaan kesepakatan kerjasama dalam kerangka mencapai Bogor Goals yang telah disepakati pada tahun 1994.

Tahun 2009 ini Singapura menjadi tuan rumah dari rangkaian sidang tersebut yang dikenal sebagai SOM (Senior Official Meeting) yang puncaknya adalah Leaders Meeting yang diikuti oleh para pemimpin anggota ekonomi APEC. Adapun tahun berikutnya yang menjadi tuan rumah adalah Jepang (2010), Amerika Serikat (2011), Rusia (2012) dan kemudian Indonesia pada tahun 2013.


  • PENGARUH EKONOMI GLOBAL TERHADAP PEREKONOMIAN DI INDONESIA
pemerintahan Yudhoyono dan BI (Bank Indonesia) dalam menaggulangi krisis global menyampaikan 10 langkah untuk menghadapi masalah tersebut. Empat di antaranya:

1. Meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri

2. Memanfaatkan peluang perdagangan internasional

3. Menyatukan langkah strategis Pemerintah dengan Bank Indonesia (BI)

4. Menghindari politik non partisan untuk menghadapi krisis.

Kedengarannya memang masuk akal tapi untuk itu bukanlah semata adalah tugas pemerintah dan Bank Indonesia tapi badai krisis ini perlu dihadapi bersama jangan sampai kejadian Krisis Ekonomi Global Part II ini lebih dahsyat meluluh-lantakkan Perekonomian Indonesia seperti yang telah terladi pada Badai Krisis Moneter Part I di Era Soeharto.

Sadar atau pun tidak sadar Akibat Krisis Ekonomi Global kali in sudah sangat jauh merambah dalam berbagai strata masyarakat. Dimana-mana pengangguran semakin bertambah Income perkapita drastis menurun karena beberapa industri mulai merampingkan tenaga-kerja atau mulai meliburkan tenaga kerja tanpa batas waktu. Senada dengan hal itu investor-investor lokal dan Asing pun mulai menarik saham dalam industri-industri di Indonesia. Dari kejadian kejadian itu akan menjadikan peluang untuk Angka Kriminalitas akan melonjak naik Grafiknya di tanah air belum lagi kasus-kasus korupsi terbaikan karena bangsa ini telah disibukkan dengan masalah yang lebih di prioritaskan sehingga dengan bebasnya para koruptor meneruskan aksinya ditiap jenjang. “Selamat buat para koruptor Anda bisa keluar dari persembunyain untuk sementara Waktu. How pity a Country !”

Memang sangat Ironis di satu sisi Indonesia yang dikenal sebagai negara Agraris tapi disisi lain beberapa item bahan pokok masih mengandalkan hasil import dari negara tetangga. Yah ini mungkin salah satu kelemahan dari bangsa kita bahkan diri kita yang sebagai rakyat yang kurang berusaha secara profesional dalam mengelola asset-asset yang ada dalam lahan-lahan indonesia. Lihat saja kekayaan Alam Indonesia mulai dari hasil laut belum dapat dikelola dengan baik karena Fasilitas-fasilitas nelayan kurang memadai sehingga negara-negara lain meraup keuntungan dari hasil menangkap hasil laut dengan cara yang tidak fair. Belum lagi persediaan minyak yang semakin lama semakin menipis serta Tambang-tambang Emas yang masih dikuasai negara asing. Jadi sangat disayangkan Punya Harta yang sangat berlimpah ruah tapi tidak dapat dinikmati secara maksimal oleh bangsa ini.

Jadi memanglah pas ketika Ketua Presidium Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI ) menyatakan bahwa Krisis ekonomi global telah terjebak pada sistem kapitalisme internasional sehingga sampai saat ini sepertinya tak ada persiapan jelas menghadapi krisis keuangan global yang berawal dari runtuhnya industri keuangan di Amerika Serikat. Mereka yang krisis kita yang ”hancur-hancuran” seperti pada bursa saham sehingga menghentikan operasionalnya.

Dan kesimpulannya Indonesia belum siap menghadapi Dampak Krisis Ekonomi Global yang di motori oleh Negara Super itu. Mungkin dari beberapa uraian diatas dapat memberi gambaran bahwa kita punya potensi menghadapi krisis ini jika kita meningkatkan kesadaran sebagai masyarakat indonesia termasuk element pemerintah berikut departement terkait untuk meningkat pengelolaan sumber daya secara profesional sehingga bangsa ini menjadi produktif dalam penyediaan hasil bumi dan dapat mandiri serta terbebas sebagai negara importir bahan pangan dan minyak bumi terbesar yang akan membalikkan keadaan menjadi negara “Pengekspor Terbesar”.